Google

Friday, September 5, 2008

HARI PERTAMAKU DI SEKOLAH

Pemandangan yang sudah biasa terjadi, jika hari pertama murid baru Taman Kanak-Kanak masuk, jumlah muridnya berlipat dua hingga tiga kali. Keadaan ini karena di hari pertama murid baru selalu diantar oleh orang tuanya, bahkan nenek atau kekek ikut larut disuasana ini. Jelasnya mereka sebagai siswa belum siap untuk ditinggalkan. Orang pun maklum atas kejadian ini, karena pertama kali masuk sekolah, seorang anak harus berkenalan dulu dengan lingkungan yang baru, dan hal ini tidak mudah.
Dikatikan dengan hakikat sekolah taman-kanak-kanak itu, sesungghynya untuk menciptakan kemandirian ke jenjang skolastik, maka pemberian pembelajaran kepada siswa untuk mandiri adalah bagian proses. Di sinilah perlunya kerjasama antara orang tua dan sekolah, sehingga kemandirin untuk bersekolah segera terwujud.
Solusi cerdas atas problematika ini telah dipecahkan oleh Ery Soekresno dengan kawan-kawan, dari hasii pengamatan dan praksisnya terlahirlah buku berjudul “Hari Pertamaku Di sekolah”
Buku ini berisikan kiat-kiat bagaimana orang tua melatih anaknya agar mandiri alias bisa ditinggalkan ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Data Buku :
JUDUL: Hari Pertamaku Di sekolah
PENULIS : Ery Soekresno-Sumarti. M. Tahhir dan Setyorini Pardiyati
PENERBIT: Read! Publishing Hpuse [Kelompok Mizan]. Jl. Cinambo No. 137 Cisaranten Wetan Bandung. 40294. Telp. [022] 7834315. E-mail : readpublishinghouse@yahoo.com
CETAKAN: I—2006
ISBN: 979-2828-17-X
TEBAL: 96 hlm: 19 cm
Kata kunci untuk orang tua: [Dua langkah yang harus dilakukan]

  1. Belajar mengatasi ketakutan terhadap ketidaktahuan anak tentang sekolah
  2. Belajar mengatasi ketakutan yterhadap perpisahan dengan orang tua

MENGATASI PERISAHAAN
Ada beberapa tahapan yang akan membatu anak dalam mengatasi perpisahan di hari pertamanya masuk sekolah:



  1. Tenang
    Tampilakan perasaan senang. Tersenyum, dan berilah anak ucapan salam dengan percaya diri. Apa pun reaksi anak, tetaplah tersenyum. Jangan tampilkan wajah cemas dan ragu
  2. Jangan Meninggalkan Anak Diam-diam. Jelaskan kepada anak, bahwa Anda akan meninggalkannya dengan ibu guru di sekolah. Ingat jika akan pergi, beri isyarat. Jangan beri ciuman. Jangan lkembali ketika mendengar anak menangis
  3. Biarkan Menangis:
    Rasanya tidak logis untuk meminta anak berhenti menangis. Biarkan anak menangis itulah ekspresi mereka
  4. Kembalilah Dengan Senyum
    Ketika orang tua dating menyemput, anak yang tadinya tenang munghkin akan menangis. Dia akan berlari lalu memeluk orang tua, lalu minta digendong. Atau, bisa jadi mereka malah mengabaikan orangtuanya. Kedua respon tersebut normal. Yang terpenting, orangtua harus tetap tenang dan ceria.

No comments: