Google

Wednesday, March 12, 2008

CATATAN RINGKAS PEMBELAJARAN USIA DINI


Menurut :Carolyn Triyon & Jw Lilienthal
• Berkembang menjadi pribadi yang mandiri
• Belajar memberi, berbagi dan memperoleh kasih sayang
• Belajar bergaul
• Mengembangkan pengendalian diri
• Belajar bermacam-macam peran dalam masyarakat.
• Belajar mengenal tubuh
• Mengenal lingkungan fisik dan mengendalikannya
• Menguasai kata-kata baru
• Mengambangkan perasaan positif

APA ITU DIKDAKTIK
Johan Amos Comenius seorang orang yang
dilahirkan di Cekoslowakia [1657], menyusun ilmu tentang mendidik dalam bahasa latin Didactica Magna yang artinya “ilmu mengajar
Didaskoo: ARTINYA “SAYA MENGAJAR”

Azas mendidik:
Agar seorang guru ataupun calon guru
dapat mengajar dengan baik,
dan dapat dipertanggung jawabkan
Secara didaktik dan metodik
Harus disandarkan pada azas mendidik

9 AZAS:
• Azas perhatian terpusat
• Azas aktivitas
• Azas apersepsi
• Azas peragaan
• Azas pengulangan
• Azas korelasi/integrasi
• Azas invidualisasi
• Azas sosialisasi
• Azas evaluasi

Kaitan PKB dengan Metode
Cara kerja yang teratur dan sistematis untuk melaksanakan suatu kegiatan sehingga dapat mencapai suatu tujuan

PERINGATN KETIKA MEMILIH METODE:

Setiap metode memiliki bergai jenis dan fungsi
• Tingkat kematangan anak yang bervariasi
• Lingkungan anak yang agak berbeda
• Fasilitas yang berbeda
• Pribadi dan kemampuan profesi yang berbeda
JENIS METODE:
• Informatif
• Partisipatif
• Partisipasi Eksperensial
• Eksperensial
• Evaluasi
Informatif:
Metode ini digunakan menyampaikan informasi yang bersifat monolog dan satu arah [one way traffic]
• Metode ceramah [lecture method]
• Bacaan terarah [directed reading]
• Diskusi panel [panel discussion]
• Simposium [symposium]
• Bercerita [story telling]
Partisipatif:
Metode ini digunakan menyampaikan materi melalui pendekatan partisipatif dengan melibatkan para peserta
• Pernyataan [Statement]
• Pengumpulan gagasan [Brainstorming]
• Audio visual
• Diskusi kelompok [group discussion]
• Bercakap-cakap [buzz group]
• Forum
Gunakan:
• Kuiz [quiz]
• Studi kasus [case study]
• Peristiwa [accident]
• Peragaan peran [role play]
Partisipati Eksperensial
Metode ini digunakan menyampaikan materi melalui pendekatan partisipatif sekaligus ekperensial
• Pertemuan [meeting]
• Latihan simulasi [simulation exercise]
• Demonstrasi [demonstration]
Eksperensial:
Metode yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung/nyata
• Ungkapan kreatif [creative expression]
• Belajar berjalan buta[blind walk]
• Lokakarya [workshop]
Gunakan:
• Penugasan [Assigment in installment]
• Kunjungan lapangan [field visit]
• Kerja proyek [project work]
• Tinggal di tempat [field placement]
Evaluasi:
Digunakan untuk mengevaluasi antara tujuan diharapkan dan yang dicapai
[Usia dini tak kenal ujian tulis]

METODE UNTUK USIA TK & KELOMPOK BERMAIN:
• Bercerita
• Bercakap-cakap
• Diskusi
• Tanya jawab
• Mengucap syair
• Dramatisasi
• Pemberian tugas
• Praktik langsung
• Demonstrasi dan percobaan
• pantomin
• Bermain
• Proyek/kerja kelompok
• Gerak lagu
• Senam
• Menari
• Permainan musik
• Aktraktif

Tuesday, March 11, 2008

PROGRAM KEGIATAN BELAJAR TAMAN KANAK-KANAK

Program Kegiatan Belajar [PKB], merupakan bintang pengarah agar suatu yang menjadi tujuan pembelajaran akan mencapai nilai EER- Efektif Efisien dan Rasional. Oleh keran setiap Guru harus memahami secara mendalam, serta selalu mencarai wacana cerdas dalam melakukan inovasi yang memilki daya suai.
Depo kali ini menyediakan terminologi ringkas, terkait PKB. Depo menyediakan pula bahan tayang yang dapat digunakan dalam diskusi antar sejawat. Silahkan klik. „PKB
PENGERTIAN
Seperangkat pedoman kegiatan belajar yang direncanakan untuk dapat dilaksanakan dalam rangka menyiapkan/ meletakkan dasar-dasar pendidikan bagi pengembangan pembentukan perilaku dan pengembangan pembentukan perilaku kemampuan dasar yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak
FUNGSI:
Mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilki anak usia 4-6 tahun dengan tahap perkembangannya
Memperkenalkan anak pada lingkungan di luar rumahnya agar dapat menyesuaiakan diri dengan dunia sekitarnya
Mengembangkan sosialisasi anak, agar dapat bergaul dengan teman sebaya orang dewasa lain selain orang tuanya serta orang-orang lain di luar rumahnya.
Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak. Hal ini diperlukan anak agar dapat hidup secara sehat, baik sehat lahir maupun batin dan sesuai dengan norma-norma yang baik di masyarakat.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya dengan memberikan bentuk kegiatan belajar yang sesuai dengan dunia anak. Yaitu bermain, maka belajar tidak terasa beban bagi anak. Hal ini akan menimbulkan kegembiraan dalam belajar untuk jenjang sekolah berikutnya

TUJUAN UMUM:
Membentuk manusia Pancasila sejati, yang bertaqwa kepada Tuhan YME, yang cakap, sehat dan terampil, serta bertanggung jawab terhadap Tuhan, masyarakat dan negara
TUJUAN KHUSUS:

  • Memberikan kesempatan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmaniah dan rokhaniahnya dan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya secara optimal, sebagai individu yang khas

  • Memberi bimbingan yang seksama agar anak memiliki sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang baik, sehingga diterima masyarakatnya

  • Mencapai kematangan mental dan fisik yang dibutuhkannya untuk dapat melanjutkan pelajaran di SD

HAKIKAT TK[menurut kurikulum TK 68]



  • Mengembangkan semua aspek-aspek perkembangan dan pertumbuhan anak, sebagai individu yang khas

  • Memupuk sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti yang dimiliki orang dewasa yang dicita-citakan

  • Memupuk kemampuan-kemampuan dasar yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut.

DASAR KURIKULUM:


Dasar filosofis
Dasar psikologis
Dasar sosiologis
Dasar organisatoris

DASAR FILOSOFIS
Pancasila ditanamkan dengan cara dan bahan kegiatan sesuai dengan usia anak.
DASAR PSIKOLOGIS
Anak TK merupakan anak yang paling muda usianya dan mereka adalah anak yang peka terhadap kesan-kesan [pengalaman-pengalaman] dari lingkungannya baik pengalaman yang disadarinya atau tidak. Tekanan pada kejiwaan anak akan menimbulkan kerugian yang dapat dialami dalam hidupnya

DASAR SOSIOLOGIS:
Memupuk sifat-sifat kebiasaan baik yang ada di masyarakat. oleh karenannya kegiatan


serta bahan kegiatan ditujukan untuk pengenalan alam sekitarnya dan pemupukan cinta kasih terhadap alam, dimulai dari lingkungan terdekat sampai kepada lingkungan yang lebih jauh
DASAR ORGANISATORIS


Bahan kegiatan disampaikan dalam kesatuan yang bulat, antara bahan satu dengan yang lain berhubungan
Penentuan bahan kegiatan sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
Penyajian kegiatan diusahakan agar seluruh aspek perkembangan anak mendapat rangsangan untuk berkembang

GARIS BESAR KEGIATAN 1968
Bidang Penerapan Pancasila
Bidang pendidikan bahasa
Bidang Alam sekitar
Bidang Pendidikan jasmani
Bidang ungkapan kreatif/kesenian
Sosial medis
Bidang pendidikan skolastik

HAKIKAT:



  • Pusat perkembangan kepribadian anak [ Child development centre]

  • Pusat kesejahteraan anak [Child welfare centre]

  • Serangkain usaha untuk membantu ibu [keluarga] memenuhi kebutuhan jasmani dan rokhani anak yang diperlukan bagi perkembangan kepribadiannya.

  • Memberikan pembinaan kesejahteraan anak yang diperlukan anak dalam masa mudanya untuk mencegah timbulnya akibat yang negatif dikemudian hari

  • Memberikan pendidikan pendahuluan untuk mempersiapkan anak mencapai kematangan dalam bentuk kesiapan fisik, sosial dan mental untuk dapat mengikuti pelajaran di SD kelak

PRINSIP YANG MELATARI
Prinsip fleksibiitas
Prinsip efektifitas dan effesiensi
Prinsip berorientasi pada tujuan
Prinsip komunikasi
Prinsip pendidikan seumur hidup
Prinsip kontinuitas
Prinsip Pendidikan semur hidup

KURIKULUM 1984
Alasan yang melatari lahirnya kurikulum:
Perlunya penilaian kembali dan perbaikan kurikulum secara menyeluruh melalui pendekatan pengembangan pada pilihan kemampuan dasar harus dimiliki siswa, penyatuan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik serta penyesuaian antara tujuan dan program dengan perkembangan masyarakat pembangunan, ilmu dan teknologi

KOMPONEN PROGRAM KEGIATAN BELAJAR 1994
Program kegiatan belajar dalam rangka pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari di TK, yang meliputi Moral Pancasila, Agama, Disiplin, Perasaan/emosi, dan Kemampuan bermasyarakat
Program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru yang meliputi kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta , ketrampilan dan asmani
KARAKTER PKB:
Perkembangan secara simultan



  • Integrasi

  • Emergence

  • Responsif

  • Bermain sambil belajar

  • Prinsip perkembangan

  • Penilaian bermakna

INTEGRASI:
• Kegiatan belajar direncanakan dan dilaksanakan dalam bentuk kesatuan yang utuh.
EMERGENCE:
• Program mempertimbangkan hal-hal yang sifatnya kontekstual, seperti peristiwa penting atau kejadian tiba-tiba [insidentil]
RESPONSIF
Program harus tanggap atau merespon terhadap hal-hal yang sangat berarti [bermakna]
BERMAIN SAMBIL BELAJAR:
Kegiatan bermain dijadikan media pembelajaran,. Kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat dicapai oleh anak dilakukan dalam kegiatan atau konteks bermain.
PRINSIP PEMGEMBANGAN
Perkembangan anak dicapai karena adanya kematangan [maturation] dan belajar. Perkembangan anak masing-masing berbeda implikasinya dalam bentuk pelayanan individual
PENILIAN BERMAKNA:
Penilaian harus memiliki arti bagi anak, orang tua, guru dan[ihak lain yang berkepentingan [stakeholder]

Monday, March 10, 2008

INDIKATOR ANAK BERBAKAT:



  • CIRI MOTIVASI:
    n Tekun menghadapi tugas
    n Ulet menghadapi kesulitan
    n Tak memerlukan dorongan eksternal
    n Ingin mendalam bahan/bidang pengetahuan
    n Menunjukkan minat terhadap macam-macam
    CIRI KREATIVITAS:
    n Dorongan ingin tahu besar
    n Sering membuat pertanyaan yg bagus/gagasan bagus
    n Menonjol dalam bidang seni
    n Senang keindahan
    n Bebas bila menyatakan pendapat
    n Daya imaginasi kuat
    n Rasa humor tinggi
    n Senang mencoba hal-hal yang baru
    n Keaslian[orsinalitas] tinggi
    n Kemampuan mengembangkan atau memerinci gagasan [elaborasi]
    n Tidak mudah dipengaruhi orang lain

    CIRI INTELEKTUAL:
    n Perbendaharaan kata luas
    n Ingatan baik
    n Penalaran tajam [berpikir logis-kritis, memahami hubungan sebab akibat]
    n Ungkapan diri lancar
    n Pengamat yang cermat
    n Daya abstraksi tinggi
    CIPTAKAN ANAK BERBAKAT
    Ø ROLE MODEL
    Ø MUTUAL RESPECT

    Role Model:
    n Menghargai dan menerima diri
    n Mengembangkan minat dan kekuatan
    n Menghargai upaya yang dilakukan anak
    n Selalu mempunyai pandangan positif
    n Menyuburkan rasa humor
    Mutual Respect:
    n Tunjukkan cinta dan penghargaan
    n Hargai keunikkan anak
    n Dukung minat anak
    n Bantu anak untuk kontrol diri
    n Ajak anak supaya jangan takut melakukan kesalahan
    n Tunjukkan bahwa kita respek

    9 CARA KEMBANGKAN POLA ASUH OTORITATIF :
  • Menciptakan lingkungan belajar yang bebas stres
  • Dukungan fasilitas yang memberi banyak pilihan dalam mencipta
  • Menerima ide “ajaib”
  • Mendorong penggunaan solusi kreatif
  • Beri waktu cukup
  • Beri stimulan kongkret
  • Waspadai penghambat kreativitas
  • Mendorong penggunaan solusi kreatif
  • Beri aneka pandangan kedepankan proses, bukan produkWaspadai penghambat kreativitas

JIKA ANAK FRUSTRASI:

  • Pahami Gejala Awal
  • Anjurkan istirahat
  • Amati hal yang menenangkan dan memicu kemarahan
  • Buat peraturan

7 Kebutuhan:

  • dihargai
  • rasa aman
  • diterima
  • dicintai dan mencintai
  • disiplin
  • kehidupan spiritual
    dipuji

PENDIDIKAN PRESEKOLAH DAN TERMINOLOGINYA:


Ada kecenderungan yang salah, namun saat ini menjadi berkembang dan terlanjur pula menjadi proses pembenaran. Kenderungan salah itu, menganggap bahwa Prasekolah sama dengan sekolah. Sebenarnya prasekolah adalah wilayah non sekolastik, sehingga anak-anak harus dibebaskan dari beban yang bertajuk sekolastik.
Berikut berbagai kecenderungan yang terjadi di masyarakat
  • Mencari Taman kanak-kanak yang terdapat pelajaran bahasa asing
  • Taman kanak-kanak yang baik serinmg memberi PR pada anak didiknya.

Inilah fenomena yang terjadi. Jika Taman Kanak-kanak tidak merepons kecenderungan ini justru berakibat gulung tikar. Tidak seorangpun menjatuhkan pilihannya pada Taman Kanak-kanak tersebut.
Inilah pusaran hebat yang terjadi, sehingga pada usia dini anak-anak sering terbebani oleh masalah-masalah sekolastik. Anak anak tercerabut dari „alamnya“ , teralienasi dari „dunianya“, hanya menjadi boneka hidup dari nafsu orang tuanya.
Saat tertentu anak usia dini dijadikan ukuran, dilombakan/diadu, untuk memenuhi keinginan orang tua. Inilah kesan Depo melihat fenomena yang terjadi, dan mencoba mengkabarkan terminologi terkait usia dini, dalam tajuk „PENDIDIKAN PRESEKOLAH DAN TERMINOLOGINYA“
Menurut “The National Association For The Education of Young Children”
o Early Childhood [anak masa awal]
o Early Childhood Setting [tatanan masa awal sekolah]
o Early Childhood Education [pendidikan awal masa anak-anak]
ISTILAH LAIN PENDIDIKAN PRASEKOLAH
o Nursery School
o Preschool
Menurut:
UU Nomor. 2Tahun 1989 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 Ayat 1
o ……………………….”adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan ketrampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin”
UU Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 28



  • Pendidikan usia dini diselengarakan sebelum jenjang pendidikan dasar (1)

  • Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal (2)

  • Pendidikan usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain[KB], Taman Penitipan Anak [TPA],Raudatul Athfal[RA] atau bentuk lan yang sederajat (4)

  • Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan (5)

DEKLARASI PBB TENTANG HAK ANAK



  • Memperoleh kasih sayang

  • Mendapatkan gizi dan perawatan kesehatan

  • Mendapatkan kesempatan berbain dan berkreasi

  • Mempunyai nama dan kebangsaan

  • Mendapatkan perawatan khusus bila cacat

  • Belajar menjadi warga negara yang berharga

  • Hak untuk hidup dalam kedamaian dan persaudaraan

Kurikulum TK...
Seluruh usaha/kegiatan sekolah untuk merangsang anak supaya belajar, baik di dalam maupun diluar kelas anak tidak terbatas belajar dari apa yang diberikan di sekolah saja. Seluruh pengembangan aspek seseorang dijangkau dalam kurikulum ini, baik aspek fisik intelektual, sosial maupun emosional

ALATERNATIH PROGRAM PRASEK:



  1. Day Care [penitipan anak]

  2. Head Start

  3. Hippy

  4. Kindergaten [Taman Kanak-kanak]

Day Care
Tempat penitipan anak , yakni sarana untuk mengasuh anak sementara orang tuanya bekerja
Head Start
Suatu program simulasi dini terhadap anak minoritas dan yang kurang mampu di Amerika Serikat , tujuannya adalah untuk memerangi kemiskinan
The Home Instruction Programme for Pre School Younger
Program dirancang untuk membantu anak prasekolah agar kelak menjadi anak yang lebih tanggung jawab, tanggap dan siap ke wilayah skolastik
Proyecto Familia—Program pra sekolah yang dilakukan di Venesuela-
Meningkatkan perkembangan kecerdasan sejak anak lahir sampai 6 tahun melalui program pendidikan informal yang diberikan kepada Ibu, selain itu dilakukan melalui media

HAKIKAT TK:
Taman kanak-kanak memberi kemungkinan kepada anak didiknya untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangannya; memupuk sifat dan kebiasaan yang baik, menurut falsafah bangsa Indonesia; memupuk kemampuan dasar yang diperlukan untuk belajar pada kelas selanjutnya

TUJUAN UMUM TK:
Membentuk manusia Pancasila sejati, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang cakap, sehat dan terampil, serta bertanggung jawab terhadap Tuhan, masyarakat dan negara
TUJUAN KHUSU TK:



  • Memberi kesempatan untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologi serta mengembangkan potesinya secara optimal

  • Memberi bimbingan yang seksama agar memiliki kebiasaan yang baik untuk diterima masyarakat

  • Mencapai kematangan mental menuju ker Skolatik

ANAK PRASEKOLAH BERMAIN:
Bentuk Bermain:



  • Sosial

  • Dengan benda

  • Sosio dramatis

Derajat Partisipasi Bermain



  • Soliter

  • onlooker

  • Pararel

  • Asosiatif

  • Kooperaif

ASOSIATIF:
Tahapan dalam kegiatan bermain di mana anak bermain bersama teman, tetapi tanpa adanya suatu organisasi
SOSIO DRAMATIK:
Model bermain bercirikan imitasi, pura-pura, menirukan gerakan, melakukan komunikasi verbal dimana sejumlah anak melakukan kegiatan bermain, dimana masing-masing /menerima peran yang diberikan kelompoknya [by design]
PARAREL:
Suatu tahapan dalam kegiatan bermain, di mana beberapa anak bermain dengan materi yang sama, tetapi masing-masing anak bekerja sendiri-sendiri
SOLITER
Tahapan bermain di mana anak tidak memperhatikan apa yang dilakukan anak yang bermain didekatnya
PAIRED GROUP:
Pengelmpokan secara berpasangan, di mana anak bekerja sama sejenak dengan anak lain, keduanya belajar bantu membantu
AUTO EDUCATION:
Kemampuan anak unuk mengorganisasikan pemikiran sendiri apabila dikaitkan dengan kegiatan tertentu
OPENING GROUPING:
Pengelompokan kegiatan belajar mengajar di TK berdasarkan minat
Jika ingin bahan tayang Klik. "PRASEK"

CATATAN TENTANG BERMAIN


Adigium yang acap kali digunakan dalam pembelajaran anak usia dini adalah:
“Bermain Sambil Belajar “
Kaidah bermain haruslah menjadi titik bahas khusus, karena setiap permainan tidak selalu berkonsekuensi pada pemebelajaran, ada kemungkinan permaianan justru membuat habit jelek pada diri anak.
Depo kali ini berhasil mengkoleksi beberapa terminology yang dapat digunakan oleh seorang-orang yang aktif pada ranah pembinaan anak usia dini terkait dengan perimainan.
Ciri-ciri bermain:

  • Memiliki kualitas pura-pura
  • Memiliki motivasi intrinsic
  • Lebih menekankan proses di banding hasil akhir
  • Bebas memilih
  • Diwarnai emosi positif

Tujuh syarat bermain:

  1. Harus mengembangkan seluruh aspek anak
  2. Seimbang antara bermain out door- indoor
  3. Mainan tak membedakan jenis kelamin
  4. Sesuai dengan usia
  5. Ruang aman dan nyaman
  6. Mainan harus aman
  7. Ada orang tua yang terlibat

Mainan harus aman

  • Tak boleh ada bagian yang mudah tertelan
  • Tak tajam dan berujung runcing
  • Catnya tak beracun [non toksin]
  • Tak menjepit
  • Tak menimbulkan api

Ragam stimulasi yang diharapkan dari mainan


  • Stimulasi Fisik
  • Stimulasi Kognisi
  • Stimulasi Motorik
  • Stimulasi Sosial
  • Stimulasi Emosi

Manfaat jika anak bermain balok:


  • Motorik halus anak makin terlatih
  • Daya imajinasi makin berkembang
  • Mengenal konsep warna, bentuk, dan tekstur, juga konsep besar-kecil, atas bawah
  • Memahami konsep keteraturan/urutan
  • Melatih kesabaran anak

Manfaat jika anak bermain puzzle :
Anak yang kemampuan visualnya tinggi, bisa dengan mudah menyusun potongan-potongan puzzle menjadi gambar yang utuh

Manfaat jika anak Meronce

  • Mengembangkan ketrampilan motorik halus
  • Melatih konsentrasi
  • Belajar mengelompokkan bentuk, warna dan Jenis
  • Mengasah kreativitas dengan kemampuan mengkombinasi

Manfaat jika anak bermain “ Bentuk dan Warna“
Memperkenalkan berbagai bentuk akan mempermudah anak untuk memahami lingkungannya. Misal : “nak tolong ambilkan gelas di atas meja bundar di kamar Ibu
Ingin bahan tayang klik PERMAINAN